Kamis, 10 Agustus 2023

MENJAGA SISTEM PEREDARAN DARAH

 

7 Cara Menjaga Kesehatan Peredaran Darah Secara Efektif

7 Cara Menjaga Kesehatan Peredaran Darah Secara Efektif

Cara menjaga kesehatan peredaran darah penting untuk Anda ketahui demi melancarkan aliran oksigen dan nutrisi dalam tubuh.

Sirkulasi darah yang lancar juga turut mengurangi risiko mengembangnya kondisi pembuluh darah, seperti spider veins dan varises.

Ada banyak faktor yang berpengaruh terhadap sirkulasi darah, seperti berat badan hingga gaya hidup. Untuk menjaganya agar tetap sehat, yuk simak cara-cara berikut ini!

Cara Menjaga Kesehatan Peredaran Darah

Darah memiliki peran penting bagi tubuh, yaitu mengedarkan oksigen ke dalam otak. Apabila fungsi ini terganggu, maka akan berpengaruh terhadap kinerja otak pada tubuh.

Tidak hanya otak, tetapi gangguan pada sistem peredaran darah juga dapat mempengaruhi fungsi-fungsi bagian tubuh lainnya.

Maka dari itu, Anda perlu mengetahui bagaimana cara memelihara kesehatan peredaran darah secara efektif dalam tubuh.

Adapun beberapa cara menjaga kesehatan peredaran darah yang dapat Anda terapkan dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut.

1. Mengonsumsi Makanan Pelancar Peredaran Darah

Cara menjaga kesehatan peredaran darah yang pertama adalah dengan mengonsumsi makanan yang dapat memperlancar aliran darah.

Sayuran hijau, kunyit, dan cabai dapat membantu tingkatkan nitrit oksida dalam darah, di mana hal tersebut akan melebarkan pembuluh darah sehingga peredarannya menjadi lebih efektif. 

Tidak hanya itu, guna menunjang kesehatan peredaran darah, tubuh perlu mengonsumsi ikan yang mengandung asam lemak omega-3, seperti salmon.

Kandungan tersebut akan mencegah adanya penyumbatan dalam peredaran darah akibat penumpukan kolesterol.

Dan  yang tak boleh terlewatkan lagi, jangan lupa mengonsumsi makanan kaya antioksidan, seperti buah sitrus dan bawang untuk melindungi pembuluh darah dari radikal bebas.

2. Menjaga Berat Badan Ideal

Mempertahankan berat badan ideal sesuai parameter BMI (Body Mass Index) merupakan salah satu cara menjaga kesehatan peredaran darah.

Berat badan ideal akan membantu Anda terhindar dari risiko obesitas, di mana kondisi tersebut dapat menghambat sistem peredaran darah serta memicu penumpukan plak pada arteri yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan lebih serius.

Oleh karenanya, perbanyak konsumsi makanan rendah lemak untuk menjaga berat badan tetap ideal.Pastikan pula Anda mendapatkan gizi yang seimbang guna menghindari kolesterol jahat dalam darah.

3. Rutin Olahraga

Cara menjaga kesehatan peredaran darah selanjutnya adalah rutin olahraga. Selama berolahraga, tubuh membutuhkan lebih banyak pasokan oksigen agar fungsi tetap optimal.

Oleh karenanya, jantung memberikan suatu respon dengan memompa lebih banyak darah ke seluruh tubuh yang pada akhirnya turut memperlancar peredaran darah.

Selain itu, dengan berolahraga secara rutin, maka kemampuan pembuluh darah untuk melebar semakin meningkat sehingga dapat bekerja lebih efektif.

Olahraga juga mampu menjaga berat badan tetap ideal yang bermanfaat mencegah risiko masalah peredaran darah.

Yuk mulai hilangkan rasa malas berolahraga, dan mulailah terlebih dengan melakukan gerakan-gerakan sederhana seperti jogging, naik turun tangga di rumah, atau jalan kaki dengan rutin.

4. Melakukan Peregangan

Sama halnya dengan olahraga, melakukan gerakan peregangan secara teratur juga dapat mengurangi tekanan dan ketegangan di dalam tubuh sehingga dapat meningkatkan aliran darah.

Cobalah untuk melakukan sedikit peregangan setiap satu jam sekali, terlebih jika pekerjaan Anda mengharuskan untuk duduk di depan meja sepanjang waktu.

Lakukan peregangan ringan selama beberapa menit, setidaknya untuk mencegah sendi dan otot Anda menjadi kaku akibat terlalu lama terdiam dalam posisi yang sama.

Peregangan otot akan menimbulkan penekanan pada pembuluh darah vena sehingga aliran darah balik ke jantung lebih lancar. 

5. Mengelola Stres

Selain melakukan aktivitas fisik, kesehatan peredaran darah dapat dijaga dengan cara mengendalikan stres dan perasaan cemas.

Apa hubungannya? Ketika Anda mengalami stres, pembuluh darah akan menyempit dan meningkatkan denyut jantung sehingga berpotensi meningkatkan tekanan darah.

Tak dipungkiri bahwa stres bukanlah perasaan yang dapat dihindari, tetapi setidaknya Anda perlu mengetahui cara menghilangkan stres dengan baik agar tidak berlarut-larut.

Sebagai cara menjaga kesehatan peredaran darah, Anda dapat mengendalikan stres dengan mempraktikkan latihan pernapasan, yoga, atau melakukan hal yang disukai.

Menjaga kesehatan tubuh tidak hanya dipengaruhi secara fisik, tetapi juga mental. Karena itu, penting untuk memiliki pengendalian stres yang efektif.

6. Mandi Air Hangat

Setelah menjalani aktivitas sepanjang hari yang membuat tubuh lelah, mandi dengan air hangat merupakan pilihan terbaik dalam menenangkan dan mengendurkan otot.

Otot-otot yang tegang dapat mengganggu kelancaran peredaran darah, sehingga mandi air hangat bisa menjadi cara menjaga kesehatan peredaran darah secara tidak langsung. 

Air hangat juga bermanfaat untuk melebarkan pembuluh darah dan merelaksasikan otot-otot.

Saat sedang mandi air hangat, Anda dapat menghirup uap air yang dapat membantu membuka saluran hidung sehingga Anda dapat bernapas dengan lega, menyimpan lebih banyak oksigen dan meningkatkan aliran darah.

7. Rutin Minum Air Putih 

Terakhir, cara menjaga kesehatan peredaran darah dapat dilakukan dengan rutin minum air putih untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh harian.

Tubuh memerlukan cairan yang cukup agar dapat berfungsi dengan baik. Sehingga, dengan memastikan kebutuhan cairan terpenuhi, maka sama dengan membantu menggerakkan berbagai hal dalam sistem peredaran darah.

Dengan mencukupi cairan setiap hari akan menjaga volume darah tetap stabil, sehingga tidak akan membebani kerja jantung karena kelebihan atau kekurangan cairan.

Demikian penjelasan mengenai beberapa cara menjaga kesehatan peredaran darah yang dapat Anda terapkan sehari-hari.

Mendapatkan asupan oksigen dan nutrisi merupakan hal yang penting demi mendukung fungsi kerja tubuh. Maka dari, itu kesehatan peredaran darah perlu dijaga.

SUMBER : https://www.sehataqua.co.id/cara-menjaga-kesehatan-peredaran-darah/




GANGGUAN PADA SISTEM PEREDARAN DARAH

 

7 Gangguan yang Bisa Menyerang Sistem Peredaran Darah

7 Gangguan yang Bisa Menyerang Sistem Peredaran Darah

Halodoc, Jakarta - Sistem peredaran darah mencakup jantung dan pembuluh darah, dan sangat penting untuk menjaga fungsinya. Sistem ini membawa oksigen, nutrisi, elektrolit, dan hormon ke seluruh tubuh. 

Gangguan pada sistem peredaran darah dapat memengaruhi kerja jantung dan pembuluh dan menyebabkan komplikasi serius. Apa saja gangguan yang bisa menyerang sistem peredaran darah? Simak lebih lanjut, yuk!

Berbagai Gangguan pada Sistem Peredaran Darah

Ada berbagai gangguan yang bisa terjadi pada sistem peredaran darah, yaitu:

1.Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi)

Tekanan darah adalah pengukuran seberapa banyak kekuatan yang digunakan untuk memompa darah melalui pembuluh arteri. Jika kamu memiliki tekanan darah tinggi, disebut juga hipertensi, itu berarti kekuatannya lebih tinggi dari yang seharusnya. 

Kondisi ini dapat merusak jantung dan menyebabkan penyakit jantung, stroke, atau penyakit ginjal. Namun, gejala tekanan darah tinggi sering kali tidak disadari.

2.Aterosklerosis dan Penyakit Arteri Koroner

Aterosklerosis, atau dikenal sebagai pengerasan arteri, terjadi ketika plak menumpuk di dinding arteri dan akhirnya menghalangi aliran darah. Plak itu terbentuk dari kolesterol, lemak, dan kalsium.

Penyakit arteri koroner menunjukkan bahwa penumpukan plak di arteri telah menyebabkan arteri menyempit dan mengeras. Hal ini dapat membuat bekuan darah berisiko menyumbat arteri.

Penyakit ini dapat berkembang seiring waktu. Pengidapnya dapat mengalaminya tetapi tidak menyadari gejala apa pun. Pada beberapa kasus, kondisi ini dapat menyebabkan nyeri dada atau sensasi berat di dada.

3.Serangan Jantung

Serangan jantung terjadi ketika jantung tidak mendapatkan cukup pasokan darah, misalnya karena penyumbatan pada arteri. Kondisi ini dapat merusak otot jantung dan merupakan keadaan darurat medis.

Segera cari bantuan medis jika mengalami gejala serangan jantung, seperti nyeri di bagian tengah atau kiri dada, nyeri yang menyebar dari rahang, bahu, lengan, atau di punggung, sesak napas, berkeringat, mual, dan detak jantung tak teratur. Wanita sering mengalami serangan jantung sedikit berbeda, dengan tekanan atau nyeri di punggung dan dada.

4.Gagal Jantung

Gagal jantung terjadi saat otot jantung melemah atau rusak, sehingga tidak bisa lagi memompa volume darah yang dibutuhkan ke seluruh tubuh. Gagal jantung biasanya terjadi ketika ada masalah jantung lainnya, seperti serangan jantung atau penyakit arteri koroner.

Gejala awalnya termasuk kelelahan, bengkak di pergelangan kaki, dan peningkatan kebutuhan untuk buang air kecil di malam hari. Gejala yang lebih parah termasuk napas cepat, nyeri dada, dan pingsan. 

5.Stroke

Stroke sering terjadi ketika gumpalan darah menyumbat arteri di otak dan mengurangi suplai darah. Namun, kondisi ini juga bisa terjadi ketika pembuluh darah di otak pecah. Kedua kondisi tersebut mencegah darah dan oksigen mencapai otak. Akibatnya, bagian otak kemungkinan besar akan rusak.

6.Aneurisma Aorta

Aneurisma aorta adalah gangguan sistem peredaran darah yang memengaruhi arteri utama di tubuh. Artinya, dinding arteri telah melemah, sehingga memungkinkannya melebar atau "menggelembung". Arteri yang membesar bisa pecah dan menjadi keadaan darurat medis.

7.Penyakit Arteri Perifer

Penyakit arteri perifer adalah aterosklerosis yang terjadi di ekstremitas, biasanya di kaki. Kondisi ini dapat mengurangi aliran darah ke kaki, jantung, dan otak. Jika mengidap penyakit arteri perifer, seseorang berisiko lebih besar terkena penyakit sistem peredaran darah lainnya.

Itulah gangguan yang bisa menyerang sistem peredaran darah. Untuk menurunkan risiko berbagai gangguan tersebut, penting untuk senantiasa menjalani pola hidup sehat, seperti:

  • Pertahankan berat badan yang sehat.
  • Jangan merokok.
  • Berolahraga minimal 30 menit sehari.
  • Pertahankan pola makan yang sehat, rendah lemak, rendah kolesterol dengan lebih banyak buah, sayuran, dan biji-bijian.
  • Hindari konsumsi lemak trans dan lemak jenuh, seperti pada makanan olahan dan makanan cepat saji.
  • Batasi asupan garam dan alkohol.
  • Gunakan relaksasi dan perawatan diri untuk mengurangi stres.
SUMBER : https://www.halodoc.com/artikel/7-gangguan-yang-bisa-menyerang-sistem-peredaran-darah



SISTEM PEREDARAN DARAH

 

Sistem peredaran darah

Sistem peredaran darah
Sistem peredaran darah manusia, pembuluh nadi (arteri) berwarna merah dan pembuluh balik (vena) berwarna biru.
Pengidentifikasi
MeSHD002319
TA98A12.0.00.000
TA23891
FMA7161
Daftar istilah anatomi

Sistem peredaran darah atau sistem kardiovaskular atau yang biasa disebut sistem sirkulasi adalah suatu sistem organ yang berfungsi memindahkan zat dan nutrisi ke dan dari sel. Sistem ini juga membantu stabilisasi suhu dan pH tubuh (bagian dari homeostasis).

Ada dua jenis sistem peredaran darah: sistem peredaran darah terbuka, dan sistem peredaran darah tertutup. sistem peredaran darah, yang merupakan juga bagian dari kinerja jantung dan jaringan pembuluh darah (sistem kardiovaskuler) dibentuk. Sistem ini menjamin kelangsungan hidup organisme, didukung oleh metabolisme setiap sel dalam tubuh dan mempertahankan sifat kimia dan fisiologis cairan tubuh.

  1. Pertama, darah mengangkut oksigen dari paru-paru ke sel dan karbon dioksida dalam arah yang berlawanan (lihat respirasi).
  2. Kedua, yang diangkut adalah nutrisi yang berasal dari pencernaan seperti lemak, gula dan protein dari saluran pencernaan dalam jaringan masing-masing untuk mengonsumsi, sesuai dengan kebutuhan mereka, diproses atau disimpan.

Metabolit yang dihasilkan atau produk limbah (seperti urea atau asam urat) yang kemudian diangkut ke jaringan lain atau organ-organ ekskresi (ginjal dan usus besar). Juga mendistribusikan darah seperti hormon, sel-sel kekebalan tubuh dan bagian-bagian dari sistem pembekuan dalam tubuh.

Organ yang berperan dalam sistem peredaran darah

Jantung merupakan organ vital sistem peredaran darah. Fungsi jantung dalam proses sirkulasi adalah untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Jantung bekerja sama dengan pembuluh darah dalam proses sirkulasi. Pembuluh darah memiliki peran mengedarkan darah dari dan ke jantung. Darah juga merupakan komponen inti dalam proses ini, darah mengandung oksigen dan nutrisi yang akan disalurkan pada setiap sel-sel tubuh. Selain organ-organ tersebut, ada organ tambahan lainnya yakni paru-paru. Paru-paru tak hanya berperan dalam proses respirasi. Pada sistem sirkulasi, paru-paru bertugas menukar karbondioksida dalam darah dengan oksigen yang dihirup saat proses pernapasan berlangsung.[1]

Proses peredaran darah

Proses peredaran darah bertujuan untuk mengedarkan darah yang mengandung nutrisi untuk setiap sel-sel tubuh. Proses peredaran darah memiliki jalur tersendiri. Berdasarkan jalur dan zat yang dibawanya, sistem peredaran darah dibagi menjadi dua jenis yaitu sistem peredaran darah besar dan sistem peredaran darah kecil.

Gambar jalur sistem peredaran darah besar dan kecil yang dibedakan oleh dua warna
Gambar jalur sistem peredaran darah besar dan kecil yang ditunjukkan dengan tanda panah

Sistem peredaran darah besar

Sistem peredaran darah besar adalah sistem peredaran darah yang mengangkut darah yang kaya akan oksigen dari jantung menuju ke seluruh tubuh kemudian kembali lagi ke jantung. Tahapan pada proses ini dimulai saat darah dipompa oleh jantung bagian bilik kiri (ventrikel kiri) akan masuk ke aorta dan arteri selanjutnya ke kapiler di seluruh tubuh. Dari kapiler seluruh tubuh ke venula dilanjutkan ke vena dan vena cava dan akhirnya masuk ke jantung lagi pada bagian jantung serambi kanan (atrium dekster).[2] Sirkulasinya adalah Jantung (bilik kiri) - Aorta - Arteri - Kapiler (seluruh tubuh) - Vena - Jantung (serambi kanan).

Sistem peredaran darah kecil

Sistem peredaran darah kecil adalah sistem peredaran darah dari jantung ke paru-paru kembali lagi ke jantung dengan membawa darah yang mengandung karbondioksida. Proses peredarannya dimulai saat darah di pompa pada bagian jantung bilik kanan (ventrikel dekster) keluar melalui arteri pulmonalis menuju ke paru-paru. Pada paru-paru bagian alveolus terjadi pertukaran oksigen dan karbondioksida. Dari paru-paru darah kembali menuju ke vena pulmonalis dan menuju ke jantung bagian serambi kiri.[2] Sirkulasinya adalah Jantung (bilik kanan) - Arteri Pulmonalis - Paru-paru - Vena Pulmonalis - Jantung (serambi kiri)

Sirkulasi darah paru

Jantung adalah organ yang memiliki empat ruangan, atrium kiri dan kanan serta ventrikel kiri dan kanan. Darah yang ada di ventrikel kiri (yang mengandung oksigen dari paru-paru), akan dipompa ke seluruh tubuh dan kembali ke atrium kanan lalu ke ventrikel kanan. Darah dari ventrikel kanan (yang mengandung karbon dioksida hasil metabolisme) akan dibawa ke paru-paru melalui arteri pulmonalis agar bisa terjadi pertukaran karbon dioksida dengan oksigen. Dari paru-paru, darah yang sudah mengandung oksigen akan dibawa ke atrium kiri melalui vena pulmonalis. Sirkulasi yang melibatkan ventrikel kanan - arteri pulmonalis - paru-paru - atrium kiri disebut sirkulasi paru.

SUMBER : https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_peredaran_darah




Senin, 07 Agustus 2023

UPAYA MENANGANI GANGGUAN PADA SISTEM PENCERNAAN

 

Berbagai Obat dan Tips Cara Mengatasi Gangguan Pencernaan






Apa pun jenis gangguan pencernaan yang menyerang pasti membuat perut jadi tidak nyaman, dari perut kembung, sakit perut, hingga sendawa terus. Apa saja obat dan bagaimana cara mengatasi gangguan sistem pencernaan yang aman dan ampuh?

Cara mengatasi gangguan pencernaan dengan obat-obatan






1. Obat antasida

Minum obat antasida bisa dijadikan cara mengatasi beberapa penyakit yang menyerang sistem pencernaan. Obat ini umum digunakan untuk mengobati gejala penyakit GERD, mulas, atau dispepsia (lebih dikenal sebagai penyakit maag).

Antasida juga meringankan gejala asam lambung naik seperti rasa panas di dada dan tenggorokan, rasa pahit di mulut, batuk kering, dan nyeri ulu hati saat berbaring.

Obat antasida mengandung bahan-bahan seperti aluminium, kalsium, magnesium, atau natrium bikarbonat yang bekerja menetralkan asam lambung. Di saat yang bersamaan, antasida juga mengatasi gangguan pencernaan dengan mencegah asam lambung naik.

2. Obat PPI (penghambat pompa proton)

Obat proton pump inhibitor (PPI) digunakan untuk mengurangi asam yang dihasilkan lambung. Beberapa obat yang termasuk golongan PPI yaitu:

Obat PPI berfungsi mengobati tukak lambung dan tukak usus, serta meredakan gejala GERD (refluks asam lambung). Obat ini juga dapat digunakan sebagai obat maag akibat infeksi bakteri dan tukak lambung yang disebabkan obat NSAID.

Obat penghambat pompa proton bisa didapatkan dengan atau tanpa resep dokter. Namun, Anda butuh menebus obat dengan resep jika penyakit pencernaan yang dialami berupa GERD, tukak lambung, dan infeksi bakteri H. pylori.

Obat ini umumnya bekerja lebih efektif daripada obat H2 blocker. Anda juga dapat menggunakan obat ini untuk jangka waktu yang lebih lama daripada mengonsumsi obat H2 blocker.

Anda perlu minum obat PPI sekali sehari, kira-kira 30 – 60 menit sebelum makan pagi, untuk mengendalikan asam lambung.

3. Obat H2 blocker

Mengonsumsi obat H2 blocker termasuk cara mengatasi gangguan pencernaan yang diakibatkan asam lambung tinggi. Obat ini bekerja mengurangi asam yang dihasilkan oleh lambung. 

Obat H2 blocker biasanya tidak bekerja secepat antasida. Meski begitu, dokter juga bisa meresepkan kombinasi obat antasida dan H2 blocker yang diminum bersamaan sebagai cara mengatasi penyakit pencernaan.

Beberapa jenis obat H2 blocker yaitu:

Akan tetapi, obat H2 blocker hanya boleh digunakan jangka pendek (maksimal selama 2 minggu). Anda bisa meminumnya sebelum makan atau sebelum tidur untuk mencegah mulas.

4. Obat pencahar

Cara mengatasi gangguan pencernaan yang disebabkan penyakit sembelit (konstipasi) yaitu dengan minum obat pencahar.

Obat pencahar merupakan obat yang bekerja mengosongkan isi perut dan melunakkan feses. Obat ini juga sekaligus merangsang usus berkontraksi agar feses mudah dikeluarkan.

Beberapa contoh obat pencahar antara lain:

  • metilselulosa,
  • psyllium, dan
  • gandum dekstrin.

Anda bisa menggunakan obat pencahar yang dijual bebas di apotek dengan berbagai merek. Namun, obatnya harus digunakan dengan cara pakai yang sesuai.

Apabila disalahgunakan atau digunakan berlebihan, obat pencahar justru dapat menyebabkan masalah sembelit kronis.

5. Suplemen probiotik

Probiotik dapat mengatasi gejala gangguan pencernaan yang diakibatkan oleh infeksi bakteri. Probiotik merupakan jenis bakteri baik.

Cara probiotik meredakan gangguan pencernaan yaitu dengan membantu menyeimbangkan jumlah bakteri baik dengan bakteri buruk yang ada pada usus. Selain itu, probiotik berfungsi untuk menangkal racun dan membantu menjaga sistem kekebalan tubuh.

Beberapa gangguan pencernaan yang dapat dibantu dengan probiotik yaitu diare, IBS (irritable bowel syndrome), dan sembelit. Probiotik tersedia sebagai obat dalam bentuk suplemen.

Namun, ada juga probiotik yang terkandung secara alami di dalam makanan seperti yogurt, kimchi, atau kefir.

6. Obat antibiotik untuk pencernaan

Minum obat antibiotik merupakan salah satu cara untuk mengatasi penyakit pencernaan yang disebabkan infeksi bakteri.

Gangguan pencernaan yang disebabkan infeksi bakteri dapat meliputi diare, muntaber, mual-muntah, demam, dan sakit perut. Feses berdarah juga bisa menjadi dampak dari infeksi bakteri pada usus.

Jenis dan dosis antibiotik untuk masing-masing kasus mungkin bisa berbeda. Konsultasikan pada dokter untuk mendapatkan resep dan cara pakai obat antibiotik yang benar. 

Cara alami untuk mengatasi gangguan pencernaan di rumah






1. Makan makanan berserat

Mengonsumsi makanan berserat bisa menjadi cara alami untuk mengatasi gangguan pencernaan seperti diare atau sembelit. Ini karena serat merupakan zat penting yang membantu melancarkan kerja sistem pencernaan, terutama usus besar dan usus kecil.

Serat berperan sebagai zat yang digunakan sel-sel usus besar agar dapat berfungsi dengan baik. Serat bekerja melancarkan sistem pencernaan dengan menjaga pola pergerakan usus tetap lembut dan teratur.

Anda bisa dengan mudah mengonsumsi makanan tinggi serat dari buah-buahan seperti pepaya dan sayuran berdaun hijau seperti sawi.

2. Minum teh chamomile

Minum teh chamomile dapat menjadi cara mengatasi penyakit pencernaan seperti kolik, gas, diare, kram perut, dan gangguan lainnya.

Pasalnya, chamomile mengandung sifat antikejang yang membantu mengendurkan otot-otot halus terutama pada kasus irritable bowel syndrome (IBS). Chamomile juga memiliki efek menenangkan dan meringankan rasa sakit.

3. Minum air jahe

Mengonsumsi air rebusan jahe dapat menjadi cara alami untuk mengatasi gangguan pencernaan seperti sakit perut, mulas, dan kembung. Selain itu, jahe dapat membantu melancarkan pencernaan dan merangsang produksi air liur.

Senyawa fenolat pada jahe dipercaya membantu meredakan iritasi pada saluran cerna dan mengurangi kontraksi lambung. Ini dapat mengurangi risiko asam lambung mengalir naik ke kerongkongan.

Namun, cara ini tidak disarankan untuk mengatasi penyakit pencernaan pada wanita hamil. Mengonsumsi terlalu banyak jahe dikhawatirkan meningkatkan risiko keguguran.

Tips gaya hidup sehat untuk mengatasi gangguan pencernaan 

1. Menjaga berat badan tetap sehat

Gangguan pencernaan dapat disebabkan oleh asam lambung yang naik kembali ke kerongkongan. Masalah satu ini biasanya rentan dialami oleh otang-orang yang memiliki berat badan berlebih atau kegemukan.

Maka untuk mencegah sekaligus mengatasi hal ini, sebaiknya mulai wujudkan berat badan sehat.

Kebanyakan ahli setuju bahwa cara terbaik untuk menurunkan berat badan adalah dengan kombinasi dari olahraga teratur dan pola makan bergizi seimbang.

2. Berhenti merokok

Cara mengatasi gangguan pada sistem pencernaan bisa dimulai dengan berhenti merokok.

Merokok dapat menyebabkan masalah pencernaan, salah satunya refluks asam lambung (GERD), karena racunnya dapat melemahkan katup pada kerongkongan.

Sejatinya katup kerongkongan berfungsi mencegah makanan dan asam lambung bocor dari perut ke tenggorokan Anda. Jika rusak, asam dari lambung bisa mengalir ke atas dan menyebabkan gejala tidak mengenakkan.

3. Berhenti makan makanan tidak sehat dan alkohol 

Gangguan pencernaan sering dipicu oleh makanan berminyak dan pedas yang bisa bikin sakit perut dan kembung. Minuman beralkohol juga dapat menjadi penyebab asam lambung gampang naik jika dikonsumsi sering dalam jumlah banyak.

Maka, sebisa mungkin batasi porsinya atau lebih baik hindari sama sekali makanan serta minuman tersebut.

4. Jangan langsung tidur setelah makan

Jangan langsung tidur atau rebahan setelah makan merupakan cara mengatasi gangguan pencernaan yang paling mudah.

Setelah makan, usus yang bentuknya seperti tabung akan penuh terisi makanan. Ketika Anda berbaring dengan perut penuh, asam lambung dan makanan yang masuk dapat mengalir kembali ke kerongkongan. Hal inilah yang menjadi penyebab asam lambung naik.

Dokter menyarankan Anda terakhir kali makan selambat-lambatnya 3 – 4 jam sebelum tidur untuk mencegah naiknya asam lambung di malam hari.

SUMBER : https://hellosehat.com/pencernaan/cara-mengatasi-penyakit-gangguan-pencernaan/