Pemisahan campuran dengan cara filtrasi didasarkan pada perbedaan ukuran partikel antara pelarut dengan cara pelarutnya. Ketika terdapat dua molekul zat yang berbeda, maka kita bisa melakukan pemisahan campuran dengan cara menyaring atau filtrasi.
Filtrasi sendiri memang merupakan salah satu cara pemisahan campuran untuk memperoleh zat murni dari campuran tersebut. Selain itu, masih adalah berbagai cara pemisahan campuran lainnya seperti distilasi, absorpsi, kromatografi, ekstraksi, kristalisasi, hingga sublimasi.Setiap metode pemisahan campuran memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Oleh karena itu, pemilihan metode yang tepat sangat penting untuk memastikan hasil pemisahan yang optimal.
Filtrasi adalah salah satu metode pemisahan campuran yang digunakan untuk memisahkan zat padat dari zat cair atau gas dengan menggunakan media penyaring atau filter. Pemisahan campuran dengan cara filtrasi adalah dengan memisahkan partikel padat yang terlarut dalam zat cair atau gas dengan memanfaatkan sifat-sifat fisika partikel tersebut.
Proses filtrasi dilakukan dengan menempatkan campuran zat padat dan zat cair atau gas pada media penyaring atau filter. Zat padat yang terlarut dalam zat cair atau gas akan tertahan oleh media penyaring atau filter, sedangkan zat cair atau gas akan melewati media penyaring atau filter dan terpisah dari zat padat.
Dilansir dari skripsi terbitan Universitas Diponegoro berjudul Pengaruh Perbedaan Tekanan Terhadap Kinerja Plate and Frame Filter Press Pada Filtrasi Ampas Tahu oleh Cindy Ferdiwinata Siringoringo, proses filtrasi banyak dilakukan di industri, misalnya pada pemurnian air minum, pemisahan kristal garam, pada pabrik kertas, dan lain sebagainya.
Metode Pemisah Campuran Lainnya
Pemisahan campuran dilakukan untuk memperoleh bahan murni yang dapat digunakan dalam berbagai aplikasi. Bahan murni ini memiliki kemurnian yang tinggi dan bebas dari kontaminasi sehingga dapat digunakan dalam produksi obat-obatan, kosmetik, dan bahan kimia lainnya.
Pemisahan campuran dilakukan untuk menghilangkan kontaminasi dalam campuran. Dalam hal ini, kontaminasi dapat menurunkan kualitas dari suatu campuran yang bisa berpotensi untuk menimbulkan bahaya.
Selain menggunakan metode penyaringan atau filtrasi, pemisahan campuran bisa dilakukan dengan berbagai metode lainnya. Dilansir dari skripsi berjudul Peningkatan hasil belajar peserta didik MTs NU Nurul Huda Mangkang dengan pendekatan keterampilan proses melalui praktikum pada materi pemisahan campuran oleh Rayem Prikhatini dari Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang, berikut adalah metode pemisah campuran lainnya.
1. Sublimasi
Sublimasi adalah metode pemisahan campuran dengan menguapkan zat padat tanpa melalui fase cair terlebih dahulu sehingga kotoran yang tidak menyublim akan tertinggal. Bahan-bahan untuk menggunakan metode ini adalah dengan menggunakan bahan yang mudah untuk menyublim, seperti kamfer dan iod.
2. Kristalisasi
Kristalisasi adalah metode pemisahan untuk memperoleh zat padat yang terlarut dalam suatu campuran. Dasar dari metode ini adalah kelarutan bahan dalam suatu pelarut dalam titik beku.
Campuran yang terdiri dari zat padat yang dapat membentuk kristal dapat dipisahkan dengan cara mengkristalisasikan salah satu zatnya. Kristalisasi memiliki dua cara, yaitu kristalisasi penguapan dan kristalisasi pendinginan.
3. Destilasi
Destilasi adalah metode pemisahan untuk memperoleh suatu bahan yang berwujud cair yang terkotori oleh zat padat atau bahan lain yang memiliki titik didih yang berbeda. Dasar pemisahan ini adalah titik didih yang berbeda antara kedua jenis zat yang terlarut.
Metode ini sangat efektif untuk memisahkan campuran yang terdiri dari dua cairan dengan titik didih yang berbeda. Contoh pemisahan campuran dengan cara destilasi adalah pengolahan air laut menjadi garam.
4. Ekstraksi
Ekstraksi adalah metode pemisahan dengan melarutkan bahan campuran dalam pelarut yang sesuai. Dasar dari metode ini adalah kelarutan bahan dalam suatu pelarut tertentu.
5. Absorbsi
Absorbsi adalah metode pemisahan untuk membersihkan suatu bahan dari pengotornya dengan cara penarikan secara kuat sehingga menempel pada permukaan bahan pengabsorbsi. Cara ini biasanya digunakan untuk memurnikan air dari kotoran renik atau mikroorganisme serta untuk memutihkan gula yang berwarna coklat karena ada kotoran di dalamnya.
6. Kromatografi
Kromatografi merupakan cara pemisahan berdasarkan perbedaan kecepatan pelarut pada suatu lapisan zat tertentu. Dasar pemisahan metode ini adalah kelarutan dalam pelarut tertentu, daya absorbsi oleh bahan penyerap, dan volatilitas (daya penguapan).
Metode ini memanfaatkan perbedaan afinitas atau daya tarik antara komponen campuran dengan fase diam dan fase gerak. Kromatografi dapat digunakan untuk memisahkan campuran yang sangat kompleks menjadi komponen-komponen yang lebih sederhana.
Jadi, pemisahan campuran dengan cara filtrasi didasarkan pada perbedaan ukuran partikel antara pelarut dengan zat terlarutnya. Demikianlah pembahasan mengenai pemisahan campuran dengan cara filtrasi dan berbagai cara lainnya, semoga artikel ini bisa membantu.
Sumber : https://www.detik.com/bali/berita/d-6605101/pemisahan-campuran-dengan-cara-filtrasi-didasarkan-pada-apa-ini-jawabannya
Sumber : https://youtu.be/8EoQrjESzCs?si=VDnbK3zpxl_5E97X
0 komentar